Selasa, 24 April 2012

Laporan Agroklimatologi


Laporan kerja ISBD Kehidupan Pengemis


A. Deskripsi aktivitas
Setiap manusia ingin memenuhi kebutuhan hidupnya baik material, spiri-tual maupun sosial. Pemenuhan kebu-tuhan ini memiliki prioritas karena dalam mencapainya manusia memiliki keterbatasan. Keterbatasan inilah yang memunculkan tingkat kepentingan kebutuhan manusia yang harus segera dipenuhi. Bila manusia dapat memenuhi se-mua kebutuhan hidupnya maka manusia itu dapat dikatakan hidup dalam kondisi sejahtera.Saat ini tidak sulit menemukan orang-orang miskin yang secara ekstrim memperlihatkan kelemahannya di hadapan umum. mengemis atau meminta-minta. itulah cerminan kemiskinan paling menyakitkan sepanjang sejarah kehidupan manusia. melihat dengan perasaan miris. pakaian compang camping, cacat, membawa anak kecil. benar-benar mengenaskan. Sekarang susah membedakan pengemis yang memang pengemis, dengan mereka yang pura-pura jadi pengemis.

B. Sebab muncul pengemis
Sebab utama kemunculan pengemis adalah kurangnya lapangan kerja dan kurangnya tingkat pendidikan masyarakat serta perekonomian yang melarat.Sebab yang sampai saat ini harus di cermati yakni ikut profesi orang tua sebagai  seorang pengemis.

C. Uraian hasil kegiatan lapangan
I. Gambaran aktivitas
Pengemis merupakan salah satu profesi sebagian masyarakat miskin. Profesi inilah yang juga di geluti oleh ibu Erda. Seorang wanita yang berusia kurang lebih 50 tahun. Wanita ini tinggal di daerah tebeng, tepatnya di pemukiman penyandang tunanetra. Ibu Erda memulai profesi mengemis ini pada tahun 2000.Sebelumnya ibu ini hanya seorang ibu rumah tangga yang bergantung pada penghasilan suaminya yang juga seorang pengemis tunanetra.Namun pada tahun 2000,suaminya meninggal dunia akibat serangan jantung. Dalam menjalani profesinya, ibu Erda hanya seorang diri.Mulai beraktivitas pada pukul 09.00 WIB  hingga pukul 18.00 WIB.
Wanita yang memiliki 7 orang anak ini,biasanya mengemis di pinggiran jalan suprapto.Beralaskan sebuah karung sebagai alas duduknya, ibu ini tetap saja menanti orang-orang yang ingin memberi uang padanya,  tidak tahu panas atau hujan. Wlaupun kondisi tubuhnya tidak sehat,ibu itu tetap mencari nafkah untuk kebutuhan dirinya dan keluarga. Perharinya wanita ini mendapatkan uang sekitar Rp 25000, namun itu belum di potong ongkos ojek Rp 7000, sehingga penghasilan bersih perhari ibu ini sekitar Rp 18000.Beliau mengatakan bahwa ia mengemis karena tuntutan kebutuhan hidup dan ia tak punya keahlian apapun.
II. Asal usul
Ibu Erda berasal dari ketahun Bengkulu Utara. Wanita ini ke Bengkulu karena di ajak untuk berkerja.Saat itu usia nya masih remaja, ia bekerja mencuci pakaian dan pekerjaan rumah lainnya, namun yang sangat di sayangkan pekerjaan ibu ini tidak di beri upah yang sesuai, ia hanya di upah dengan makan saja. Wanita ini tidak pernah pulang lagi ke daerah asalnya di karenakan ia tidak tau lagi di mana tepatnya kampung halamannya di ketahun.

III. Analisis masalah
Fenomena yang termonitor dalam kehidupan bahwa para pengemis melakukan profesi mengemis ada yang secara spontan dalam rangka  untuk bertahan hidup. Hal ini tentu saja berbahaya bila terus berlarut, karena di samping akan menimbulkan citra negatif  terhadap perkembangan , juga dapat menarik individu lain untuk masuk pada kehidupan mengemis tersebut. Hal ini yang di takutkan nantinya anak-anak dari pengemis ini ikut-ikutan menjadi pengemis pula. Untuk mengurangi berjamurnya pengemis, sebaiknya para pelaku dapat di beri pengetahuan dan keterampilan.
IV. Solusi
Solusi yang kami berikan yakni
a.       Pemberian pembekalan tentang keterampilan kepada para pengemis
b.      Membuat sebuah sekolahan khusus bagi mereka yang membutuhkan
c.       Lapangan kerja yang  di perbanyak
d.      Diperbanyak lagi koprasi keliling, sehingga para pengemis dapat membuka lapangan kerja sendiri
V. Kesimpilan dan Saran
Kesimpulan yang dapat kami ambil, bahwa masyarakat miskin sebagian berpropesi sebagai pengemis.sebaiknya pemerintah memberikan perhatian lebih terhadap permasalahan ini.Banyak hal yang dapat di lakukan untuk mengurangi pengemis dengan cara pemberian modal untuk membuat usaha sendiri.
Saran,sebaiknya masyarakat bersama pemerintah berkerja sama untuk mengurangi masalah berjamurnya pengemis.

Perencanaan Pembangunan Wilayah Pertanian “Location Quotient”

POTENSI SUMBER DAYA ALAM DANAU BERSERTA KERUSAKANNYA